Kamis, 09 Januari 2020

Memahami Motivasi, Nafsu, dan Kejayaan Barat

Kabid Dikdas
Dalam sejarah tentu telah dikenal adanya masa penjelajahan samudra. Penjelajahan samudera didasari oleh motivasi, keinginan untuk survive memenuhi kepuasan dan kejayaan dalam kehidupan di dunia,bahkan juga muncul nafsu untuk menguasai dunia baru itu demi memperoleh keuntungan ekonomi dan kejayaan politik. Dunia baru yang dimaksud pada waktu itu pada mulanya adalah wilayah atau bagian dunia yang ada di sebelah timur (timurnya Eropa) sebagai penghasil bahan-bahan yang sangat diperlukan dan digemari oleh bangsa-bangsa Eropa. Bahan-bahan yang dimaksudkan itu adalah rempah-rempah seperti cengkih, lada, pala, dan lain-lain.

Rempah-rempah merupakan komoditas perdagangan yang sangat laris di Eropa. Indonesia terkenal sebagai kepulauan penghasil rempah-rempah. Kemudian bagaikan memburu mutiara dari timur orang-orang Eropa berusaha datang ke Kepulauan Nusantara untuk mendapatkan rempah-rempah. Tujuan Bangsa Barat yang tadinya hanya ingin melakukan penjelajahan samudra karena motivasi untuk menemukan dunia baru berubah bukan hanya sekedar motivasi lagi, tetapi juga muncul nafsu untuk menguasai dunia baru itu demi memperoleh keuntungan ekonomi dan kejayaan politik.
 Dalam sejarah tentu telah dikenal adanya masa penjelajahan samudra Memahami Motivasi, Nafsu, dan Kejayaan Barat
Rempah-rempah sangat berharga karena asal-usulnya yang kabur. Orang Eropa mengenal rempah-rempah dari orang arab yang sebagai broker berusaha menjaga sumber rempah-rempahnya supaya tidak diketahui asal muasalnya. Hal ini menjadikan pedagang arab sebagai pemain terbesar rempah-rempah diabad pertengahan. Para pedagang arab membeli rempah-rempah dari India hingga pelabuhan-pelabuhan diselat Malaka, bahkan ke kepulauan satu-satunya di dunia tempat asal dari pala, kemiri dan cengkeh, Maluku.

A. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat
1. Runtuhnya Kekaisaran Romawi
Pada masa kejayaannya, kekuasaan kekaisaran Romawi meliputi hampir seluruh Eropa, Afrika Utara, dan Afrika Barat. Kekaisaran Romawi mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus. Namun, pemerintahan ini akhirnya runtuh pada tahun 476 M. Zaman kemunduran ini disebut zaman kegelapan (Dark Ages). Runtuhnya Romawi mengakibatkan tata kehidupan bangsa-bangsa Eropa yang semula berkiblat pada hukum Romawi menjadi kacau-balau.

2. Perang Salib
Perang ini terjadi dengan melibatkan orang-orang Kristen Eropa yang berhadapan dengan orang Turki Seljuk dan orang-orang Arab. Perang Salib berlangsung kurang lebih 200 tahun yang terbagi dalam tujuh periode. Penyebab perang ini salah satunya memperebutkan kota suci Yerusalem.  Dampak adanya Perang Salib adalah sebagai berikut.
  1. Jalur perdagangan Eropa dan Timur Tengah menjadi terputus. Apalagi dengan dikuasainya Konstantinopel, maka para pedagang Eropa mulai mencari jalan lain untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung.
  2. Bangsa Eropa mulai mengetahui kelemahan dan ketertinggalan mereka dari orang-orang Islam dan Timur, sehingga mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan itu dengan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara besar-besaran.
  3. Adanya motif balas dendam di kalangan orang-orang Kristen terhadap orang Muslim karena kekalahannya dalam peperangan di dunia Timur dalam rangka menguasai jalur perdagangan.

3. Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Umat Islam (Turki Utsmani)
Pada awalnya bangsa-bangsa Eropa memperoleh rempah-rempah dari Asia, termasuk dari Indonesia melalui para pedagang muslim yang banyak berdagang di kawasan Laut Tengah. Akan tetapi, semua itu berubah pada tahun 1453 ketika Khalifah Utsmaniyah yang berpusat di Turki berhasil menguasai Konstantinopel yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Romawi–Byzantium.

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani yang dipimpin Sultan Muhammad II menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa Eropa, terutama dalam bidang perdagangan. Oleh karena itu, bangsa-bangsa Eropa mulai berpikir untuk mencari daerah penghasil barang-barang yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah secara langsung.

B. Penjelajahan Samudera
Di dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia dikenal adanya masa penjelajahan samudra. Portugis dan Spanyol merupakan bangsa Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan samudra. Aktivitas penjelajahan samudra ini dalam rangka untuk menemukan dunia baru. Faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra adalah sebagai berikut.
  • Teori Heliosentris dari Copernicus yang menyatakan bahwa bumi itu bulat mendorong kawan-kawan Copernicus ingin membuktikannya. Salah satunya ialah Ferdinand Magellan, pelaut pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi memang bulat, serta laut-laut di bumi saling berhubungan. Teori ini membantah Teori Geosentris dari Ptolomeus yang menyatakan bumi datar.
  • Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur (Cina) yang tertuang dalam buku yang ditulis oleh temannya, Rustichello, yang berjudul The Travels of Marco Polo (Perjalanan Marco Polo). Selama ratusan tahun, catatan perjalanan Marco Polo ini menjadi sumber informasi tentang Cina bagi bangsa Eropa.
  • Penemuan kompas, mesiu, navigasi, peta, dan peralatan pelayaran.
  • Adanya ambisi untuk melaksanakan semboyan 3 G, yaitu gold (mencari emas atau kekayaan), glory (mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan), dan gospel (menunaikan tugas suci menyebarkan agama Nasrani).

Negara pelopor penjelajahan samudera adalah Portugis dan Spanyol karena saat itu keduanya merupakan negara adikuasa di Eropa. Sedangkan Inggris, Perancis, Belanda, Jerman dan Italia menyusul pada abad ke-17. Tokoh-tokohnya adalah
  1. Portugis : Bartholomeus Diaz (Tanjung Harapan 1486), Vasco da Gama (Calicut India 1498), Alfonso D’albuquerque (Malaka 1511), Antonio D’Abreau dan Serao (Ternate-Maluku 1512), Carbal (Brasilia)
  2. Spanyol : Christophorus Colombus dan Amerigo Vespuci (Kep. Bahama dan mengelilingi Amerika utara), Pizarro (Peru),Hermando Cortez (Mexico 1519), Ferdinand Magelhaenz (Kep. Massava 1486 /Philipina perjalanan dilanjutkan Kapten Sebastian Del Cano ke Tidore Maluku (1521) dan pulang lewat jalan Portugis. Dialah yang dapat membuktikan bahwa bumi itu bulat.
  3. Inggris : Francis Drake (mengelilingi dunia 1577-1580), William Dampier (pantai barat Australia), James Cook (pantai timur Australia), Mattew Flinders (membuat peta Australia dan mengelilingi benua Australia)
  4. Belanda : Cornelis De Hautman  (5 Juni 1596 di Sumatera dan 23 Juni di Banten), Abel Tasman (Tasmania, Fiji dan Selandia Baru).

Dapat disimpulkan bahwa ada berbagai alasan yang melatar belakangi bangsa Barat datang ke Indonesia. Mereka berhasil membalikkan keterpurukan mereka, hal itulah yang bisa menjadi motivasi kita untuk membangun bangsa Indonesia .